User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

Bunda Maria dikenal oleh umat Katolik sebagai ibu dari Yesus, sang perawan terpilih yang dipercayai oleh Allah melahirkan Juruselamat dunia. Akan tetapi Bunda Maria juga sekaligus Bunda atau ibu dari seluruh umat manusia di dunia. Dia adalah ibu yang penuh kasih dan lembut hati, Maria sebagai ibu yang setia mendampingi perjalanan hidup anak-anaknya seperti halnya dahulu Maria dengan setia dan penuh cinta mendampingi perjalanan salib Yesus. Bunda Maria sebagai ibu kita semua telah diucapkan sendiri oleh Yesus sesaat sebelum Ia wafat di atas kayu salib ketika Ia menyerahkan Maria kepada Yohanes murid-Nya sebagai ibu (lih. Yoh. 19:26-27), dan dengan demikian sejak saat itu pula Maria menjadi ibu sekalian umat manusia.  

Sebagai seorang ibu yang mencintai anak-anaknya, Bunda Maria senantiasa membuka dirinya untuk mendengarkan segala sesuatu yang disampaikan kita kepadanya. Ia menjadi perantara kita kepada Yesus sebagai saudara sulung kita, dan kepada Allah Bapa di surga. Oleh sebab itu dengan kepercayaan dan iman kita sebagai orang Katolik yang mencintai dan menghormati Bunda Maria, maka tak segan pula kita berdoa kepada Yesus melalui Bunda Maria. Kita percaya bahwa apa saja yang kita sampaikan melalui Bunda Maria, maka akan disampaikannya pula kepada Yesus dan kepada Bapa.

Berdoa kepada Yesus dengan perantaraan Bunda Maria menjadi amat lazim di kalangan umat Katolik. Jika kita berdoa kepada Bunda Maria sebenarnya apa yang diharapkan terjadi? Pertama-tama perlu ditekankan dan dijelaskan bahwa doa itu tidak mengubah Maria, melainkan sepatutnya mengubah kita yang memohon doa kepadanya itu. Maria yang penuh kasih itu menanggapi kasih Allah kepadanya dan kepada kita umat manusia. Kasih Maria yang terwujud selama hidupnya itu diabadikan dalam eksistensi surgawinya. Seperti halnya kasih Allah dan Yesus merangkul semua manusia, demikian pula kasih Maria yang ilahi itu merangkul mereka semua. Jadi jika kita memohon doa pada Bunda Maria, maka kita secara tidak langsung menyatakan keinginan untuk ikut serta menerima kasih Allah melalui Maria dan sekaligus ikut menyatukan kasih dengan kasih Maria kepada Allah dan Yesus.  Dengan kata lain kita ingin agar apa yang telah terwujud dalam diri Bunda Maria terwujud pula dalam diri kita. 

Doa-doa kepada Bunda Maria misalnya seperti doa rosario, doa novena tiga kali Salam Maria, doa Litani Santa Maria, dan lain-lain kerap kali didoakan oleh umat Katolik baik secara pribadi maupun berkelompok. Dari sekian banyak bentuk doa kepada Bunda Maria,  satu struktur  doa yang paling umum dan resmi yaitu doa “Salam Maria” yang selengkapnya baru muncul menjelang tahun 1500. Doa “Salam Maria” memang merupakan satu bentuk doa resmi Gereja yang pendek dan sederhana. Doa ini hampir selalu ada di dalam setiap bentuk-bentuk doa lainnya yang ada di dalam Gereja Katolik.

Doa “Salam Maria”  terdiri dari 2 bagian: bagian pertama merupakan penyatuan 2 ayat Injil Lukas yaitu salam yang disampaikan malaikat Gabriel kepada Maria (Luk. 1:28) dan pujian yang diucapkan Elisabet (Luk. 1:42) Pujian ini maksudnya memuji Maria sebagai orang pilihan Allah dan ibu Yesus, pujian ini terarah kepada Maria sendiri tetapi dasarnya bukan Maria, melainkan Allah dan Yesus Kristus. Pujian ini tak lain merupakan ungkapan rasa kagum terhadap Maria sebagai hasil karya Allah atau masterpiece Allah. Sedangkan bagian kedua dari doa “Salam Maria” ini merupakan doa permohonan yang ditujukan kepada Bunda Maria sendiri. Permohonan ini merupakan permohonan agar Bunda Maria berkenan mendoakan si pendoa.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting