User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Article Index

4.  Aktualisasi Kisah Para Rasul

Pencurahan Roh Kudus yang menyeluruh pada zaman kita ini sesungguhnya merupakan suatu aktualisasi peristiwa Pentakosta. Apa yang dialami dewasa ini mirip sekali dengan apa yang diceriterakan dalam Kisah para Rasul. Tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang terjadi dalam zaman para Rasul, sekarang mulai diaktualkan kembali. Juga dewasa ini kita lihat tanda-tanda dan kuasa yang mengagumkan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus melalui orang-orang pilihan-Nya. Dengan demikian terjadilah pembaruan besar-besaran dalam Gereja, walaupun saat ini baru pada tahap awalnya, namun sudah terasa sekali dampaknya.

Salah satu perwujudan pembaruan yang ditimbulkan Roh Kudus adalah apa yang disebut Pembaruan Hidup dalam Roh atau Pembaruan Karismatik. Untuk selanjutnya saya akan memakai istilah Pembaruan Hidup dalam Roh, bukan Pembaruan Karismatik, karena pada hemat saya lebih tepat secara teologis. Yang saya maksud bukan pertama-tama dari segi organisasinya, melainkan sebagai suatu realitas rohani yang mengalirkan suatu rahmat baru yang berlimpah-limpah. Karena itu pembaruan karismatik sebenarnya bukan suatu organisasi, melainkan mengalirnya rahmat baru. Pembaruan itu tidak dapat disamakan begitu saja dengan persekutuan doa karismatik. Bentuk-bentuk lahiriahnya bisa berbeda-beda dan terbatas serta terikat oleh lingkungan dan kebudayaan tertentu. Karena itu pembaruan karismatik tidak identik dengan persekutuan doa karismatik. Pembaruan Hidup dalam Roh jauh lebih luas daripada persekutuan doa saja, karena pembaruan itu dapat mencakup orang-orang yang tidak tergabung dalam persekutuan doa.

Pembaruan Hidup dalam Roh bukanlah suatu organisasi, melainkan mengalirnya rahmat baru. Pada hakikatnya Pembaruan Hidup dalam Roh adalah pembaruan cara berpikir dan cara kerja Gereja dan orang-orang kristen. Maksudnya ialah manusia bukanlah pelaksana hakiki tugas Gereja, melainkan Allah sendiri. Karya Gereja adalah karya Allah sendiri dan karena itu pelaksana utamanya ialah Allah sendiri. Perubahan sikap dari, “Tuhan aku akan melakukan ini itu untuk-Mu", berubah menjadi suatu sikap yang baru, "Roh Allah, pakailah aku seturut kehendak dan rencana-Mu." De facto perubahan sikap yang mendasar itu telah mengalirkan rahmat yang dahsyat sekali, karena kini Roh sudah tidak terhambat lagi oleh keterbatasan manusia. Karena itu Pembaruan Hidup dalam Roh merupakan suatu penyadaran yang mendalam, bahwa karya Allah hanya dapat dilakukan oleh Allah sendiri dan kita ini hanya melayani Allah sebagai alat-alat-Nya saja. Allah sendiri yang berkarya dalam diri kita dengan perantaraan karunia-karunia-Nya yang diberikan-Nya kepada kita. Dalam segala usaha kita fokusnya bukan lagi pada usaha kita, melainkan pada pelaksanaan kehendak dan rencana Allah sendiri. Banyak perencanaan-perencanaan pastoral yang tampaknya indah-indah menjadi gagal, karena orang hanya bersandar pada kemampuan dan kebijaksanaannya sendiri, bukan pada rencana Allah.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting