4. Bahaya-bahaya yang Harus Dihindari
Untuk mencapai hakekat dan tujuan PKK, maka orang pun harus menghindari menghindari, tindakan eksterm yang bisa menghambat buah-buah rohani PKK bagi Gereja dan umat-Nya.
4.1. Fundamentalisme Biblis
Memang, melalui PKK orang semakin rajin dan tekun membaca Kitab Suci, akan tetapi patut diwaspadai gejala ekstem menafsirkan Sabda Allah sesuka hati, secara terpisah, melupakan kesatuan ajaran Kitab Suci, Tradisi dan Magisterium Gereja.
4.2. Subjektivisme
Dengan adanya PKK, orang semakin serius menghayati dan memperdalam iman dan hidup rohani, tetapi hendaknya hati-hati supaya segala pengalaman rohani yang dimutlakkan dengan perasaan belaka, misalnya menyangka sudah mengetahui kehendak Allah padahal belum. Selain itu, hindari “yang penting Roh Kudus bekerja”, padahal amat diperlukan usaha dan tanggung jawab dari pihak manusia. Ditambah lagi betapa berbahaya jika segala sesuatu diukur dalam pengalaman emosional belaka.
4.3. Kesombongan Rohani
Seperti layaknya pembaruan rohani yang lain dalam Gereja, orang hendaknya berhati-hati dan menjauhi segala bentuk kesombongan rohani, betapapun itu halus dan sulit dideteksi. Misalnya, terlalu percaya pada pernyataan-pernyataan dalam doa, padahal belum tentu dari Tuhan. Berpuas diri pada karisma, bukan pada cinta kasih. Yang penting ialah menghayati karisma dalam kasih. Tanpa kasih segala sesuatu tak ada gunanya. Seperti kata rasul Yakobus: “Iman tanpa perbuatan pada dasarnya adalah mati” (bdk. Yak 2:17).