Suatu hari, saya diajak mama saya untuk ikut retret Penyembuhan Luka Batin di Lembah Karmel, Cikanyere. Saya mengikuti retret ini karena saya ingin sembuh dari rasa takut yang tidak beralasan dan dari luka-luka batin saya. Pada awalnya, saya sangat malas dan terpaksa untuk mengikuti retret. Namun pada akhirnya, saya bersyukur kepada Tuhan karena saya dapat mengikuti retret ini.  Pada saat retret, saya disuruh mama untuk berkonsultasi dengan seorang suster karena ia sudah terlebih dahulu berkonsultasi dengan suster itu. Melalui konsultasi ini, akhirnya saya didoakan pelepasan karena tubuh saya sering dialiri energi reiki oleh papa yang membuat saya sering merasa takut, cepat marah dan sulit berkonsentrasi. Tadinya, saya berpikir bahwa energi reiki itu tidak apa-apa bagi diri saya. Namun lama kelamaan, saya merasa takut karena papa memperoleh energi reiki itu melalui batu kristal miliknya. Pada akhirnya, saya bisa lepas dari energi reiki itu, namun batin saya masih belum bisa tenang. Malam harinya, saya mengikuti adorasi di kapel Lembah Karmel. Setelah adorasi, saya didoakan oleh seorang frater agar memperoleh kedamaian di batin saya. Setelah itu, akhirnya saya merasa lebih mudah berkonsentrasi dan lebih tenang. Saya pun ingin mengucapkan bayak terima kasih kepada semua romo, frater dan suster di Lembah Karmel.

Sdr. Jason Aliwarga