User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

 

 

Intisari iman Kristiani ialah kepercayaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus sebagaimana menjadi iman Gereja. Iman Gereja ini menjadi iman pribadi kita. Pada akhirnya dalam persekutuan umat beriman yang percaya pada Allah Tritunggal dalam pribadi Tuhan kita Yesus Kristus. namun, apa arti beriman kepada Roh Kudus? Sungguhkah kita mengenal Roh Kudus? Apa artinya bagi iman kita? Mari kita renungkan secara mendalam artikel ini semoga kita semakin mempersiapkan diri pada Hari Raya Pentakosta nanti.


1.  Peranan Roh Kudus dalam Hidup Kita

Meskipun setiap hari kita membuat tanda salib sambil berkata: "Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus," namun Roh Kudus yang setiap kali disebutkan tetap tidak begitu kita kenal. Kita memang mengenal gambaran Bapa lewat gambar-gambar atau lukisan-lukisan yang menggambarkan Bapa sebagai seorang bapak tua dengan wajah yang cerah dan penuh belas-kasih. Atau kita mengenal Putera melalui macam-macam lukisan, patung, ikon, dan sebagainya. Namun Roh Kudus? Roh Kudus tidak mempunyai wajah.

Dalam Kitab Suci memang tidak disebutkan bahwa Roh Kudus mempunyai wajah, bahkan tidak ada sebutan untuk-Nya yang mengungkapkan suatu rupa yang dapat dibandingkan dengan manusia. Dalam semua bahasa, nama-Nya merupakan suatu nama yang umum. Dalam Bahasa Ibrani, Ia disebut “Ruah”, dalam Bahasa Yunani: “Pneuma”, dan dalam Bahasa Latin: “Spiritus.” Semua nama atau sebutan ini dipinjam dari sebutan untuk unsur-unsur umum alamiah: angin, napas, dan udara.

Roh Kudus memang merupakan suatu pribadi yang misterius, yang membingungkan; kita mendengar suara-Nya, tahu bahwa Ia telah lewat karena tanda-tanda ajaib yang ditinggalkan-Nya, tetapi kita tidak tahu dari mana datang-Nya atau ke mana pergi-Nya (bdk. Yoh 3:8). Oleh karena itu, Roh Kudus tidak pernah dapat kita jangkau dengan pikiran kita dan karya-karya-Nya selalu melampaui segala pengertian kita. Untuk dapat mengenali-Nya dibutuhkan kerendahan hati serta iman yang hidup.

Dan lagi, Roh inilah yang selalu menjiwai Gereja. Dialah yang membangun Gereja. Di mana ada Roh Kudus, di situlah Gereja terbentuk, didirikan, dan dibangun. Sebaliknya, di mana ada Gereja, di situ pula Roh Kudus. Dia pulalah yang menjadi penggerak setiap orang Kristen, dan melakukan karya-karya agung dalam dirinya. Bila Roh Kudus dicurahkan atas manusia, manusia dihidupkan kembali, walaupun sebelumnya ia telah mati dan mengering se-perti tulang-tulang yang kering (bdk. Yeh. 37). Karena itu Roh Kudus bertugas menghidupkan manusia, menghidupkan hatinya, melunakkan yang keras, meluruskan yang bengkok, menghangatkan yang dingin, dan mengubah hati dari 'batu' serta menggantinya dengan hati yang dari daging, yang dapat merasa dan dapat mencinta (bdk. Yeh. 36:26).

Roh Kudus selalu berkarya di dalam Gereja dan melalui ang-gota-anggotanya. Ia senantiasa berkarya melalui seseorang: menguasai serta mengubahnya. Memang Ia juga menyatakan kehadiran-Nya melalui tanda-tanda yang mengherankan, tetapi segala karya-Nya selalu bertolak dari kedalaman batin manusia. Di  situ pula orang mengenal-Nya. "Kamu mengenal-Nya, karena Ia tinggal dalam kamu" (Yoh.14:17). Lambang-lambang yang dipakai untuk Roh Kudus: api, air, angin, termasuk unsur-unsur alamiah, unsur-unsur alam semesta dan yang tidak mempunyai wajah tertentu. Semuanya ini menyatakan suatu kehadiran yang meresapi segala sesuatu, yang memenuhi segalanya dan selalu berkembang ke dalam.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting