Print
Hits: 5240

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

        Kehadiran Tuhan Yesus merupakan suatu tanda bahwa Dia amat mencintai kita. Kasih-Nya yang begitu agung diberikan kepada kita melalui penyerahan diri-Nya di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita, untuk menyelamatkan kita dari kuasa maut dan membawa kita kepada suatu kehidupan baru yang penuh damai sukacita. Di sini kita akan melihat pribadi Yesus itu sebagai Seorang Penyelamat bagi diri kita masing-masing, bagaimana Dia yang adalah seorang Putra Allah Yang Mahatinggi mau merendahkan diri-Nya untuk menjadi seorang manusia hina dan mati di kayu salib demi kita manusia berdosa. Yesus datang ke dunia sebagai seorang Juru Selamat bagi seluruh dunia, Ia datang sebagai Penyelamat bagi diri kita semua.

        Kehadiran Tuhan Yesus merupakan suatu tanda bahwa Dia amat mencintai kita. Kasih-Nya yang begitu agung diberikan kepada kita melalui penyerahan diri-Nya di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita, untuk menyelamatkan kita dari kuasa maut dan membawa kita kepada suatu kehidupan baru yang penuh damai sukacita. Di sini kita akan melihat pribadi Yesus itu sebagai Seorang Penyelamat bagi diri kita masing-masing, bagaimana Dia yang adalah seorang Putra Allah Yang Mahatinggi mau merendahkan diri-Nya untuk menjadi seorang manusia hina dan mati di kayu salib demi kita manusia berdosa. Yesus datang ke dunia sebagai seorang JuruSelamat bagi seluruh dunia, Ia datang sebagai Penyelamat bagi diri kita semua.

        Dalam diri-Nya, Yesus mendapat banyak gelar yang seringkali digunakan untuk menyebut pribadi-Nya, misalnya Yesus Sang Anak Domba, Yesus Gembala Yang Baik, Yesus Sahabat kita, Yesus Sang Raja, dan lain-lain. Salah satu gelar Yesus yang paling berharga dan utama adalah Yesus Sang Penyelamat. Tidak ada gelar yang lebih berharga daripada gelar Penyelamat ini. Kita mengetahui bahwa manusia sejak dahulu telah merindukan datangnya Sang Penyelamat. Sejak masa Perjanjian Lama, dikatakan bahwa orang-orang Yahudi menanti-nantikan kedatangan seorang Mesias yang akan menyelamatkan mereka. Ketika Yesus muncul dalam Perjanjian Baru, mereka mengharapkan Yesus datang untuk menyelamatkan mereka dari penindasan kekuasaan Romawi. Yesus memang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia yang amat dikasihi-Nya, namun bukan hanya seperti yang diharapkan oleh orang Yahudi yaitu sekedar menyelamatkan dan membebaskan secara manusiawi dari penjajahan bangsa asing, tetapi lebih dari itu semua, Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari belenggu dosa, dari ikatan-ikatan kuasa kegelapan dan kuasa maut. Yesus datang untuk membawakan suatu kehidupan baru yang mengarah kepada kehidupan kekal itu, yaitu kehidupan persatuan dengan Allah sendiri.

        Saat ini kita akan melihat hubungan penyelamat ini dengan apa yang ada di dalam kitab suci. Dalam Perjanjian Lama, penyelamat (=soter) tertuju kepada tokoh-tokoh tertentu, misalnya Otniel dan Ehud yang disebut dengan sebutan ‘penyelamat’  (lih. Hak 3:9.15) Pada zaman nabi Nehemia umat mengenang dan mengingat bahwa Allah telah berjanji kepada umat-Nya untuk mengirim seorang penyelamat yang akan membebaskan mereka dari kejahatan (Neh 9:27). Tokoh-tokoh dalam Kitab Suci yang disebut sebagai penyelamat itu tidak ada bandingnya dengan Sang Penyelamat yang muncul kemudian. Anak Allah yang menjadi Penyelamat Utama bagi seluruh umat, bukan hanya untuk umat Israel, tetapi semua umat manusia. Di sini kita akan melihat makna ‘keselamatan’ atau keadaannya.

        Dalam Perjanjian Baru dengan jelas Yesus disebut dan diakui sebagai Sang Penyelamat karena Ia membebaskan umat dari dosa (Mat 1:21) dan mendekatkan kembali manusia dengan Allah Bapa (Ibr 7:25). Akan tetapi, gelar Penyelamat memang sangat jarang kita temukan dalam Perjanjian Baru, hanya sesekali saja kita dapat melihat secara tertulis yang mengatakan bahwa Yesus adalah Penyelamat. Memang dari segi kuantitas tidak banyak kita temukan dalam kitab suci sebutan Penyelamat pada diri Yesus. Namun sebutan itu kemudian berkembang dalam Gereja, ketika kenangan akan Yesus dan segala yang dilakukan-Nya itu menimbulkan keyakinan dan iman dalam Gereja bahwa Yesus adalah penyelamat dunia. Tindakan Yesus kerapkali dihubungkan dengan keselamatan ini.  Yesus Sang Penyelamat melakukan berbagai tindakan yang menyelamatkan. Hal ini banyak kita temukan dalam kitab suci yang dapat menjadi contoh-contoh tindakan penyelamatan Yesus itu. Misalnya pada saat Yesus menyelamatkan Petrus yang hampir jatuh tenggelam ketika ia berjalan di atas air, yaitu saat Petrus berteriak “Tuhan selamatkanlah aku.” Di situ Yesus kemudian mengulurkan tangan-Nya dan menarik Petrus ke atas perahu. Apa yang dilakukan Yesus itu merupakan tindakan penyelematan bagi diri Petrus.

        Dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam Injil, penyelamatan berhubungan erat juga dengan kesembuhan dari penyakit, seperti yang dapat kita lihat dalam kisah seorang perempuan yang sakit pendarahan yang kemudian diselamatkan oleh Yesus karena imannya (lih. Luk 8:43-48). Pada diri perempuan itu Yesus melakukan suatu tindakan penyelamatan, Ia menyembuhkan perempuan itu dari penyakitnya yang telah dideritanya selama 12 tahun. Penyembuhan bagi perempuan itu merupakan suatu penyelamatan yang diberikan oleh Yesus kepadanya dan itu diperolehnya karena iman yang dimiliki oleh perempuan tadi. Tindakan penyelamatan dalam kaitan akan penyembuhan dari sakit dan penderitaan ini juga dapat kita lihat ketika Yesus menyembuhkan seorang buta di Yerikho sehingga ia bisa melihat kembali, juga pada waktu Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, ketika Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan/roh jahat di Gerasa, Yesus membebaskan dia dari pengaruh roh jahat dan memberikan keselamatan bagi dirinya. Keselamatan yang diberikan oleh Yesus ini berkaitan dengan kesembuhan fisik dan juga penderitaan.

        Dalam Injil kita dapat melihat Yesus melakukan beberapa kali tindakan penyelamatan terhadap orang yang sudah meninggal, yaitu ketika Yesus membangkitkan Lazarus atau ketika Dia membangkitkan seorang anak gadis yang sudah meninggal. Mereka ini diselamatkan oleh Yesus dari kematian. Keselamatan yang diberikan oleh Sang Penyelamat kita itu jangkauannya amat luas. Yesus datang karena mau menyelamatkan pendosa, seperti halnya wanita pendosa besar yang diselamatkan oleh Yesus yang akhirnya menjadi pengikut Yesus yang setia. Maria Magdalena adalah contoh seorang pendosa yang telah menerima karunia keselamatan, pengampunan dan pembebasan dari belenggu serta ikatan dosa. Ia dibebaskan dan dijadikan pengikut Kristus yang dikasihi-Nya.

        Dalam Kisah Para Rasul (Kis 2:21), dikatakan bahwa barang siapa yang menyerukan nama Tuhan, ia akan diselamatkan. Nama Yesus adalah nama yang mengandung suatu kekuatan besar yang sanggup menyelamatkan. Dengan berseru kepada nama-Nya yang kudus maka kita akan menerima suatu rahmat besar, suatu pembebasan dan keselamatan. Keselamatan yang diberikan oleh Yesus ini tidak dapat dipisahkan dari kasih karunia Allah yang diberikan-Nya kepada kita. Allah mau menyelamatkan kita bukan karena kita layak dan berhak diselamatkan, namun tidak lain dan tidak bukan karena semata-mata Allah mengasihi kita. Jikalau Dia tidak mengasihi kita, tidak mungkin Dia mau menyelamatkan kita dengan memberikan Yesus Putra-Nya (lih. Yoh 3:16). Allah mengasihi kita, begitu pula Yesus mengasihi kita. Kalau Kita bayangkan seandainya Yesus tidak mengasihi kita, mana mungkin Dia mau dengan rela menjadi seorang manusia hina dan kemudian harus menanggung penderitaan dan penghinaan yang amat besar sampai wafat di salibkan untuk keselamatan kita. Jikalau bukan karena kasih-Nya yang besar tidak mungkin hal itu akan terjadi. Jadi memang amat jelas ditekankan bahwa keselamatan yang diperoleh oleh manusia itu semata-mata adalah karena kasih karunia Tuhan. 

        Keselamatan bagi orang Kristen ini sangat berhubungan erat juga dengan hidup dan perjuangan Yesus itu sendiri. Hidup dan perjuangan Yesus adalah untuk mendamaikan hubungan manusia yang telah retak dengan Allah. Yesus menjadi jembatan atau perantara kita sebagai manusia berdosa dengan Allah, karena akibat dosa hubungan kita dengan Allah terputus. Yesuslah yang memulihkan hubungan yang terputus itu (lih. Rom 5:10). Karena perjuangan Yesus, kita boleh menikmati pendamaian dengan Allah. Dengan keselamatan yang diberikan oleh Yesus maka kita diampuni dari segala dosa dan kelemahan. Kita diberi suatu rahmat kekuatan baru untuk berjuang bagi masa yang akan datang. Keselamatan yang kita peroleh saat ini adalah suatu bekal untuk hidup yang akan datang, hidup dalam kemuliaan bersama Bapa dan Putra. Jadi kita harus juga memelihara rahmat yang telah kita peroleh ini. Kita yakin bahwa keselamatan orang Kristen ini menyangkut seluruh kesempurnaan dalam hidup.

        Yesus Sang Penyelamat telah datang dalam kehidupan kita masing-masing. Tanda keselamatan yang paling nyata adalah ketika kita menerima Sakramen Pembaptisan. Saat itulah kita menerima kehadiran Sang Penyelamat dan menerima keselamatan itu. Karena dengan pembaptisan, kita dibebaskan dari dosa dan manusia lama serta diubah menjadi seorang manusia baru, kita ditenggelamkan dalam karya penyelamatan Allah. Di sinilah peranan Yesus sebagai Penyelamat menjadi jelas dan nyata, Ia menolong manusia yang tidak bisa menolong dirinya sendiri. Yesus menolong manusia dari kegagalan dan keterasingan dari Allah. Yesus menolong kita untuk menciptakan suatu masa depan yang indah dan baik. Keselamatan menjadi suatu kemenangan bagi kita. Maka Yesus Sang Penyelamat itu akan selalu didambakan oleh setiap insan di muka bumi. Itulah rahmat terbesar yang kita terima dari Tuhan,yaitu  keselamatan. Kita patut bersyukur karena Yesus mencintai kita dan bersedia hadir sebagai penyelamat dalam kehidupan kita masing-masing.Tidak ada satupun dari kita yang lolos dari karya penyelamatan-Nya ini. Kita patut bersyukur karena kita mempunyai seorang penyelamat yang amat mulia.

        Itulah Yesus yang mencintai kita yang secara khusus datang sebagai seorang penyelamat. Semoga semakin hari kita pun semakin menyadari peranan Yesus dalam kehidupan kita dan karya keselamatan yang Ia kerjakan tidak menjadi sia-sia. Semoga kita pun semakin dikuatkan dalam iman dan kasih pada Yesus Sang Penyelamat.