User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

PENGANTAR

    Kehangatan dan aktualitas persoalan “Pornografi dan Pornoaksi” dimunculkan di negara kita karena adanya perkembangan teknologi yang sangat canggih, baik itu dalam bidang komputer maupun handphone atau telepon genggam. Walaupun banyak orang yang merasa tertolong oleh kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh alat-alat teknologi tersebut, tetapi perkembangan ini juga membawa akibat negatif. Salah satu akibat negatif yang banyak ditemui adalah semakin berkembangnya pornografi melalui dunia maya atau dunia internet.Seiring dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi, bidang internet pun mengalami perkembangan yang pesat dan melalui internet inilah banyak orang tergoda untuk mengakses situs-situs porno yang dapat mengganggu dan membangkitkan hawa nafsu seksual manusia.

Dengan melihat besarnya pengaruh fatal dari hal-hal yang berbau pornografi ini, khususnya bagi kaum muda maka kita perlu mengetahui bagaimana pandangan iman kristiani kita. Pengetahuan yang benar akan iman dapat membantu dan meneguhkan kita dalam menjalani hidup sehari-hari, ketika kita berhadapan dengan godaan-godaan dari dunia pornografi dan bagaimana kita sebagai orang Kristen menyikapi realitas yang terjadi ini.

    
ARTI PORNOGRAFI

Apakah arti sebenarnya dari istilah “pornografi” itu? Memang, para pemikir atau para ahli belum menemukan kata sepakat dan tepat tentang arti kata “pornografi”. Akan tetapi itu tidak berarti bahwa istilah ini tidak dapat diartikan. Setidaknya pengertian yang ada sekarang dan yang akan kita bicarakan dapat membuka pikiran kita semua untuk memahami arti ‘pornografi’. 

Pornografi adalah penyajian seks secara terisolir dalam tulisan, gambar, foto, film, pertunjukan atau pementasan dengan tujuan komersial. Tujuan komersial artinya mereka yang ingin menonton pertunjukan seksual ini harus mengeluarkan sejumlah uang, paling tidak untuk mengakses internetnya.


Ciri Pornografi

Setelah kita melihat apa arti dari ‘pornografi’ maka untuk dapat mengerti secara lebih baik, kita perlu mengetahui ciri-cirinya. 

Ciri yang pertama adalah ‘pornografi’ itu adalah perbuatan seks yang dilakukan demi seks itu sendiri. Artinya, pementasan atau pertunjukan hal-hal seksual itu terlepas dari nilai-nilai personal manusiawi seperti cintakasih dan kemesraan. Tandanya yakni pemusatan perhatian hanya pada tubuh melulu, terutama pada penggunaan alat kelamin terlepas dari arti personal dan sosial seksualitas. Biasanya manusia hanya dipakai sebagai sarana dan obyek pemuas penonton atau dijadikan alat hiburan. Terutama dalam hal ini kaum hawa yang selalu dilukiskan sebagai kenikmatan yang tersedia.
     Ciri yang kedua adalah adanya rangsangan nafsu birahi dari penonton. Hal ini dilakukan secara ofensif dan agresif. Secara ofensif dan agresif artinya bahwa birahi si penonton itu diserang sedemikian rupa oleh rangsangan-rangsangan dari perbuatan-perbuatan porno yang dilakukan dengan sengaja.

Ciri yang ketiga adalah adanya peningkatan daya rangsangan secara otomatis secara tidak terbatas. Dikatakan tidak terbatas, karena para pelaku pornografi ini dapat menggunakan segala cara bahkan sampai menjurus ke hal-hal yang bersifat brutal yang dapat disebut sebagai teror kejiwaan. Tentunya peningkatan ini didorong oleh komersialisme atau dengan tujuan supaya pertunjukan porno itu menjadi lebih laku atau laris.

Ciri yang keempat adalah usaha untuk membawa penonton memasuki dunia khayal. Artinya, para pembuat pornografi tidak hanya bermaksud merangsang penonton, melainkan juga membawa penonton pada dunia kayalan tentang kenikmatan yang tidak terbatas. Jadi dengan segala macam teknik merangsang, para penonton dimanipulasi.

AKIBAT-AKIBAT PORNOGRAFI

Apakah akibat dari pornografi ini? Berdasarkan refleksi yang menyeluruh, kita akan menemukan enam bahaya besar yang mengancam kehidupan iman kita dan juga secara perlahan-lahan dapat menghancurkan martabat manusia sebagai pelaku atau subyek dalam sejarah alam semesta, karena manusialah yang diberi tugas oleh Allah untuk memelihara dunia alam semesta ini. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pornografi adalah:

Pertama, pornografi dapat mempengaruhi kesadaran umum masyarakat karena pornografi mengandung suatu gagasan atau amanat tertentu tentang seksualitas yang bertentangan dengan iman kristiani. Gagasan atau amanat ini dapat mempengaruhi pandangan umum atau masyarakat akan nilai-nilai kehidupan. Misalnya: karena berbagai pola hubungan seksual yang dipertunjukkan oleh pornografi, orang dapat diyakinkan bahwa pola kelakuan seksual tertentu adalah normal. Bahkan mereka dapat menganggap bahwa hal itu atau pola itu lazim dilakukan dan juga sesuai dengan norma moral. Misalnya: hubungan seks antara sesama pria yang biasa kita sebut sebagai homoseksualitas atau hubungan seks antara sesama wanita yang disebut lesbian. Hal yang lebih mengerikan lagi bahkan hubungan seks antara manusia dengan binatang pun seakan-akan sudah dianggap sesuatu yang wajar.

Kedua, terjadinya penghancuran gagasan cinta kasih dan kemesraan atau keintiman dalam hubungan cinta kasih karena munculnya brutalisme demi untuk mencari kenikmatan seksual. 

Ketiga, akibat berantai dari barbarisme atau brutalisme adalah menumpulnya perasaan manusia terhadap penderitaan pribadi manusia yang lain. Barbarisme atau brutalisme identik dengan kekerasan dan pornografi yang sering memadukan antara seks dan kekerasan.

Keempat, frustasi. Pornografi menimbulkan frustrasi bagi orang yang menjadi mangsa dunia khayal dari kenikmatan yang tidak habis-habisnya. Orang dapat mengkhayalkan kenikmatan yang luar biasa, padahal dalam kenyataannya kehidupan seksual mereka sendiri hanya biasa-biasa saja, tidak mungkin bisa mencapai taraf seperti yang digambarkan dalam pornografi.

Kelima, penyalahgunaan unsur erotik. Pornografi dengan pertunjukkan seksual dan erotis itu berusaha untuk merangsang penonton secara paksa, sehingga dia didesak untuk mengidentifikasikan dirinya dengan apa yang dipamerkan dalam pornografi. Karena didesak terus-menerus secara paksa maka ada bahaya bahwa si penonton itu akan menyalurkan desakan erotis itu ke jalan yang menyimpang. Misalnya dengan mencoba seperti yang dilakukan dalam pornografi itu. 

Keenam, mengganggu perkembangan seksual anak-anak dan kaum muda. Akibat yang terakhir merupakan akibat yang sangat fatal karena berkaitan dengan anak-anak atau kaum muda yang sedang dalam perkembangan. Pornografi dapat mengganggu perkembangan seksual anak-anak dan remaja atau kaum muda. Sampai akhirnya perkembangan seksualitas mereka tidak mengarah kepada seksualitas yang komunikatif dan kristiani atau didasari cinta kasih antara pria dan wanita. Jadi orientasi hubungan seksual mereka tidak lagi cinta kasih sejati, melainkan lebih ke arah fisik atau lahir saja.



PENILAIAN TERHADAP PORNOGRAFI

Bagaimana jika ada orang yang mengatakan bahwa itu adalah kebebasan masing-masing pribadi untuk terlibat atau tidak dengan pornografi? Di satu pihak kebebasan itu perlu dijunjung tinggi namun di lain pihak kebebasan yang dimaksud harus sesuai dan tidak mengganggu kehidupan lingkungan secara luas. Perlu diingat juga bahwa kebebasan yang dimaksud adalah untuk tujuan kebaikan diri sendiri dan juga bagi orang lain. Bukan semata-mata mencari keuntungan sepihak.

Allah menciptakan manusia untuk memuliakan-Nya semenjak di dunia ini. Allah menghendaki agar manusia hidup harmonis satu terhadap yang lain, hidup saling menolong atau hidup dalam kebaikan dan kesejahteraan. Lebih lanjut tubuh manusia itu suci maka perlu dijaga dan dirawat agar tetap dalam keadaan suci dan sehat. Manusia harus menghormati tubuhnya sendiri yang berarti bahwa dengan sendirinya dia harus menghormati tubuh orang lain. Kalau tubuh itu begitu dihargai, dihormati, mengapa manusia dengan mudah mencela tubuhnya bahkan menjadikannya sebagai obyek?

Keadaan dunia dewasa ini sungguh mengerikan karena hampir sebagian besar manusia di bumi ini tidak menghormati tubuh mereka bahkan menjadikannya obyek bagi orang lain. Untuk itu manusia perlu disadarkan akan adanya realitas ini. Manusia harus peka terhadap gejala zaman yang menghancurkan masa depan kaum muda. Maka diperlukan adanya pertobatan universal bagi manusia. Panggilan kita sebagai pengikut Kristus memerlukan sikap yang tegas. Gereja selalu tegas dalam ajaran iman dan tetap berpegang pada prinsip moral yang sehat serta mengajak kaum beriman untuk menghayati dan membangun kehidupan moral Kristiani yang sehat. Tubuh kita bukan untuk dinodai, tetapi diciptakan untuk Tuhan. Bukankah Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa setiap orang adalah Bait-Nya yang kudus, artinya dalam diri setiap orang, Dia ada dan hadir. Oleh karena itu, tubuh kita harus sungguh dijaga dan dipelihara kesuciannya. Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting