User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index


3. Meneladan Hidup Maria

 Maria adalah ibu Gereja, ibu kita. Apa yang ada dalam diri Maria dan apa yang dilakukannya, sepenuhnya adalah contoh yang hidup bagi Gereja. Oleh karena itu Bapa Suci mengajak Gereja universal untuk mengkontemplasikan dan meneladani hidup Maria yang dalam seluruh hidupnya mempersilahkan dirinya dibimbing oleh kegiatan-Nya di dalam batinnya (lh.KMK no.48).
Dalam uraian di atas kita sudah melihat bahwa Maria adalah wanita yang patuh setia kepada suara Roh Kudus. Ia begitu terbuka akan kehadiran dan karya Roh Kudus di dalam seluruh hidupnya. Kepatuh setiaan dan keterbukaan Maria akan karya Roh Kudus membuatnya berani mengambil keputusan tegas, tanpa syarat sedikit pun, yakni kesanggupannya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam dirinya.

Dalam hal ini, Maria sebagai ibu Gereja telah memberikan teladan bagi kita, agar kita sadar akan ketidakmampuan kita untuk selalu melakukan kehendak Allah. Sebaliknya, dalam bimbingan dan terang Roh Kudus itu, kita akan lebih mudah mengenal dan melakukan apa yang menjadi rencana dan kehendak Allah (bdk. Luk 1:26-38). S. Ireneus, seorang uskup dan teolog termasyur pada abad II, dalam karyanya yang berjudul Adversus Haereces (bantahan melawan bidaah) pernah mengatakan bahwa “Roh Kudus membuat kita siap bagi rencana Allah.” (bdk. bacaan kedua dalam Ibadat Bacaan Hari Raya Pentakosta). Roh Kudus itulah yang memampukan kita untuk melakukan rencana dan kehendak Allah, yakni apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm 12:2).

Jelaslah, bahwa untuk menjadi siap bagi rencana dan kehendak Allah seperti yang sudah dialami Maria, kita membutuhkan Roh Kudus. Dialah yang akan membimbing dan menolong kita (bdk. Yoh 14:15-17). Tetapi kita pun perlu semakin peka dan tenbuka terhadap bisikan-Nya, terutama dalam membimbing kita selama mempersiapkan Yubileum Agung Tahun 2000. Karena itu sebelum mengakhini Surat Apostolik Kedatangan Milenium Ketiga, Bapa Suci menandaskan: “Saya mendorong saudara-saudara saya yang terhormat dalam Episkopat (jabatan uskup) dan jemaat-jemaat gerejawi yang diserahkan kepada mereka supaya membuka hati mereka kepada bisikan-bisikan Roh” (KMK no.59). “Bunda Maria, bersamamu kami berdoa memohon rahmat untuk selalu peka-terbuka dan setia terhadap bimbingan Roh Kudus. Sebagaimana Roh Kudus berkarya sepenuhnya dalam dirimu, dan engkau berkarya sepenuhnya dalam Roh Kudus, demikian pula kami berharap agar hal itu terjadi dalam diri kami.”



Rm. Atanasius Ari Pawarto

Salah satu penulis di situs carmelia.net

 

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting