User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index


2. Kepatuhan Maria kepada Suara Roh Kudus

Ada banyak hal bisa kita lihat dalam hidup Maria, Bunda Yesus. Dalam tulisan ini, kita akan mengkontemplasikan hidup Maria dan segi kepatuh-setiaannya kepada suara Roh Kudus. Maria, wanita muda-bersahaja dari Nasaret itu dikaruniai kekudusan secara istimewa. Ia ditetapkan sebagai yang kudus dan tidak bernoda dosa sejak awal hidupnya. Paus Pius IX dalam dogma “Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa” (8 Desember 1854) mengatakan, “bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang Mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dan segala noda dosa asal.”

Kemudian Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium art. 56) memuji Maria sebagai yang “suci seutuhnya dan tidak terkena oleh cemar dosa mana pun juga, bagaikan mahkluk yang diciptakan dan dibentuk oleh Roh Kudus.” Roh Kudus membentuk Maria sebagai yang kudus, tak bernoda dosa sejak awal dan selama hidupnya. Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab Allah, dalam dan melalui Roh Kudus itu menyiapkan Maria untuk suatu tugas istimewa. Dan pada waktu yang tepat tugas istimewa itu dinyatakan kepadanya lewat juru bicara-Nya, malaikat Gabriel. Malaikat itu berkata kepada Maria, “Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi (Luk 1:31-32).

Secara akal sehat, pernyataan malaikat itu tidak begitu saja dapat dimengerti. Sebab itu bisa dimengerti bahwa Maria kurang mengerti akan pernyataan tersebut. Menyadari akan kekurang-mengertiannya atas pernyataan malaikat Gabriel tersebut, Maria bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (Luk.1:34). “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut Anak Allah... Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil,” lanjut malaikat itu menjawab pertanyaan Maria.
Meyakini bahwa Roh Kudus yang akan turun memenuhi dirinya dan kuasa Allah yang bekerja atasnya, kemudian Maria memberikan jawaban yang amat menentukan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Sebenarnya apa yang menyebabkan Maria berani memberikan jawaban yang amat menentukan itu? Ialah rahmat Allah dan kepenuhan Roh Kudus atas dirinya. Dan Maria sendiri patuh setia kepada suara Roh, yang menyatakan kehendak Allah.

Jawaban Maria itu adalah jawaban karena “ketaatan iman” (bdk. Rm 1:5). Artinya, “dengan segenap hati, ia menerima kehendak Allah yang menyelamatkan, tanpa dihalangi satu dosa pun, dan menyerahkan diri seluruhnya sebagai abdi Tuhan kepada pribadi dan karya Puteranya” (Katekismus Gereja Katolik no. 494; bdk.LG 56).

Maria yang senantiasa bertumbuh dalam Roh, seluruh hidupnya ada dalam bimbingan dan terang Roh Kudus. Sebab itu ia dapat memberikan persetujuan atau kesanggupan yang tanpa batas untuk melakukan apa yang menjadi rencana dan kehendak Allah. Keterbukaannya kepada Roh Kudus juga membuat Dia secara bebas menguasai dan memenuhi seluruh dirinya. Roh Kudus bisa berkarya secara penuh dalam diri Maria dan Maria bisa berkarya secara penuh dalam Roh Kudus.

Keterbukaannya akan Roh Kudus dinyatakan dalam banyak hal, yakni dalam hal-hal yang menyangkut rencana dan kehendak Allah dan keselamatan manusia. Hal ini terbukti ketika Maria hadir bersama para rasul menantikan turunnya Roh Kudus (Kis 1:12-14). Tetapi mengapa ia ikut menantikan turunnya Roh Kudus atas para rasul? Bukankah ia sudah dipenuhi oleh Roh Kudus dan dikuduskan oleh-Nya sejak awal hidupnya?

Ya! Maria adalah insan Allah dan benar-benar anggota Gereja (lh. LG 53) yang terus menerus terbuka akan kehadiran Roh Kudus. Sebab ia selalu membutuhkan kehadiran, kekuatan dan bimbingan Roh Kudus dalam mendampingi dan mengantar Gereja kepada keselamatan kekal (bdk. LG 62). Dan karena Roh Kuduslah ia dapat bekerja sama dengan Allah dalam penyelamatan umat manusia.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting