Print
Hits: 13738

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

BAHASA ROH, BAHASA DOA

Doa adalah suatu relasi yang mesra antara manusia dengan Allah. Yesus adalah teladan kita dalam hal doa. Dalam hidup-Nya, Ia mempunyai kesadaran yang tetap akan kehadiran Bapa-Nya. Dalam Injil, sering diceritakan bahwa Yesus menggunakan banyak waktu-Nya untuk berdoa. Dia seringkali mencari tempat yang sunyi untuk berdoa      (Luk. 5:16), bahkan semalam-malaman Ia berdoa (Luk. 6:12).
Ada bermacam-macam bentuk doa di dalam Gereja Katolik (rosario, koronka, novena, doa Yesus, lectio divina, dll). Bahasa Roh adalah salahsatu sarana doa. Suatu karunia doa yang diberikan kepada umat beriman (bdk. 1 Kor. 12:10).
Pada umumnya karunia doa dalam bahasa Roh ini diperoleh melalui Seminar Hidup Baru dalam Roh atau retret awal. Dalam seminar atau retret itu, biasanya orang didoakan untuk menerima pencurahan Roh Kudus, sekaligus orang dapat memohon karunia doa dalam bahasa roh.

Dengan karunia bahasa Roh ini, orang dapat memasuki hubungan yang mendalam dengan Allah. Bahasa Roh adalah karunia doa adikodrati yang berguna untuk membangun dirinya sendiri (bdk. 1 Kor. 12:4). Apabila orang berbahasa Roh, ia sadar bahwa dirinya sedang berdoa dan memuji Allah. Doa ini membawa orang untuk memusatkan diri kepada Allah, walaupun tanpa gagasan, pikiran, gambaran. Maka, bahasa Roh ini dapat disebut  semacam kontemplasi.

Manfaat berdoa dalam bahasa roh:


Pertanyaan reflektif:

Apakah anda mengalami kesulitan untuk setia kepada doa anda? Kadang-kadang kita memiliki semangat hidup doa yang tinggi, namun di lain waktu semangat doa itu menurun. Doa adalah suatu perjuangan. Kita harus berjuang untuk memperoleh kedekatan dan kedalaman hubungan dengan Tuhan. Berdoa dengan bahasa Roh dapat membantu menyemangati kehidupan doa kita.

Hal-hal praktis penggunaan bahasa Roh sebagai karunia doa pribadi
Bahasa Roh sebagai doa pujian dan penyembahan pribadi dan ucapan syukur atas semua anugerah-Nya.

Dalam Mazmur 103:1-2, dikatakan “Pujilah Tuhan hai jiwaku, pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Pujilah Tuhan, hai jiwaku dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya.”

Apabila tiada lagi kata-kata atau kalimat yang memungkinkan untuk mengekspresikan atau mengungkapkan kerinduan hati kita untuk memuji segala kebaikan-kebaikan Tuhan, bersyukur atas anugerah-Nya, maka kita dapat mengungkapkannya melalui doa bahasa Roh dalam bentuk doa atau dinyanyikan dalam doa-doa pribadi kita. Apabila hati dan jiwa kita menyanyi bagi Tuhan dalam bahasa Roh, kita akan merasakan kehadiran Allah, roh kita dihangatkan oleh kehadiran Roh Kudus, sehingga damai dan sukacita yang bersumber dari Roh Allah itu akan mengalir ke dalam lubuk hati kita.

Bahasa Roh sebagai doa pribadi melawan godaan-godaan setan dan menghadapi situasi-situasi yang berbahaya.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus mengatakan, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya, kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.” (Ef. 6:10-11)

Ada saat-saat di dalam kehidupan, kita menghadapi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa dan raga kita. Maka, sangat penting jika kita berdoa dan menyerahkan diri ke dalam perlindungan Tuhan. Godaan dapat datang setiap saat, godaan dapat membawa kita jatuh dalam dosa, sehingga menghambat kita untuk menjadi orang yang bebas, terbuka untuk mencintai Tuhan dan sesama. Doa dalam bahasa Roh secara pribadi dapat membantu melenyapkan segala godaan-godaan dan bahaya yang mengancam keselamatan jiwa kita. Misalnya: 

Bahasa Roh sebagai doa penyerahan pribadi kepada Allah yang mengasihi kita.
“… jadilah kehendak-Mu” (Mat. 26:42)

Dari Injil di atas kita ketahui, sikap dan teladan Yesus. Kita dapat memasrahkan segenap hati dan jiwa kepada Bapa yang penuh cinta. Kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, masa lampau, masa kini, dan masa depan kita ke dalam tangan-Nya. Ketika sakit dan sehat, suka dan duka yang kita alami, keberhasilan dan kegagalan, sebab hidup dan mati, kita tetap milik Tuhan.

Dengan berdoa dalam bahasa Roh kita dapat menyerahkan semuanya kepada Tuhan: pekerjaan, keluarga, relasi-relasi, emosi, ketakutan, kegelisahan, kelemahan, dan kekuatan kita. Dengan doa bahasa Roh itu, kita juga menyerahkan semua beban dosa dan luka-luka batin kita. Roh Kudus yang hadir saat itu akan membuat kita merasakan belaskasih Allah yang mengampuni dosa-dosa kita dan menyembuhkan segala luka-luka batin kita.

Bersama seruan dalam bahasa Roh itu, kita dapat berdoa bersama St. Ignasius, “Ambillah ya Tuhan kemerdekaanku, dan kehendak serta pikiranku. Terimalah Tuhan, yang ada padaku, gunakanlah menurut kehendak-Mu, hanya rahmat dan kasih dari-Mu yang kumohon menjadi hartaku …” Dalam doa ini kita menyerahkan diri kepada kehendak Allah yang selalu memberi yang terbaik untuk kita (bdk. Rm. 8:28).

Berdoa dalam bahasa Roh dipakai pada saat kita membutuhkan bantuan Roh Kudus dalam berpikir, menulis, belajar, ujian, membuat suatu penemuan, pelayanan, membaca kitab suci, atau memulai suatu pekerjaan yang membutuhkan kreativitas.
Roh Kudus sungguh pribadi Allah yang penuh daya cipta; Dia mengilhami, menolong kita untuk menjadi manusia yang aktif dan kreatif dalam melakukan, menemukan, dan menjalankan suatu hal yang berguna untuk kehidupan manusia dan yang berkenan kepada-Nya. Contoh: ketika seseorang sedang menghadapi ujian dan mengalami kesulitan untuk mengingat apa yang dipelajari, ia sulit mengerjakan soal ujian karena grogi, sehingga lupa semua pada saat mengerjakan ujian. Kemudian ia berdoa dalam bahasa Roh. Akhirnya, Roh Kudus datang membantu untuk kembali mengingat apa yang sudah dipelajari sebelumnya dan dapat mengerjakan ujian dengan baik.

Maka sebelum menulis, membuat renungan, pengarahan, memulai suatu tugas, pelayanan, pekerjaan, kita dapat berdoa dalam bahasa Roh. Mohon Roh Kudus untuk mengilhami, menerangi budi, dan hati kita dalam melakukan segala sesuatu agar berjalan dengan baik dan lancar.

Ketika kita merindukan segala karunia-Nya untuk melayani Dia dan umat-Nya, kita dapat berdoa secara pribadi dalam bahasa Roh. Apabila kita sering menggunakan doa bahasa roh dalam doa-doa pribadi, membuat kita semakin terbuka akan kehadiran Roh Kudus, sehingga kita menjadi semakin peka dan terbuka terhadap karya-Nya dalam diri kita. Berdoa dalam bahasa Roh akan membantu kita tumbuh dalam karunia-karunia yang lain, misalnya, tumbuh dalm karunia nubuat, sabda pengetahuan, penyembuhan, pengajaran, iman dan mukjizat, dll.

Doa dalam bahasa Roh dapat dipakai pada saat kita tidak tahu secara pasti apa yang harus kita minta dalam doa. Misalnya, apabila ada orang lain meminta doa kepada kita, tetapi orang tersebut tidak menyebutkan intensi atau ujudnya, maka kita dapat berdoa dalam bahasa Roh. Roh Kudus akan membantu kita dalam berdoa, sebab kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, tetapi Dia akan membantu kita berdoa dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan (Rm. 8:26).


Penutup

Bahasa Roh adalah bahasa doa yang dapat kita mohon kepada Tuhan, supaya kita dapat tumbuh dalam hidup rohani. Karunia doa dalam bahasa roh itu dapat dipakai kapan saja dan dimana saja, terutama dalam doa-doa pribadi kita. Doa dalam bahasa roh tersebut dapat diucapkan secara spontan (bersuara), tetapi dapat juga didoakan di dalam hati.

Selama kita merantau di dunia ini, kita perlu memohon rahmat doa, sebab tanpa doa kita tidak akan mencapai kemajuan dalam pengabdian kepada Allah. Sebab St. Paulus mengatakan, entah kita berjalan, atau duduk, entah kita mengaso, asyik berdoa, atau melakukan apa saja, lakukanlah semua demi kemuliaan Tuhan. Bukan hanya seluruh hati dan tubuh kita saja, tetapi juga segala pekerjaan dan segala waktu, kita persembahkan bagi Tuhan. Hidup menjadi suatu doa yang terus menerus dan perjumpaan dengan Allah yang mengasihi kita.

Di dalam doa kita datang kepada Tuhan. Kita bercakap-cakap dengan Dia, Sahabat yang penuh kasih sayang. Dialah yang mendengarkan dan memperhatikan setiap seruan hati kita. Dia menerima kita dengan Cinta-Nya yang tanpa syarat. Dan kita akan berbahagia setiap kali kita mengalami perjumpaan dengan Allah dalam doa. Hanya Dialah yang mampu memuaskan dahaga jiwa kita. Sebab kita diciptakan oleh Dia dan hanya untuk Dia.