User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

Tips

Dalam suatu seminar tentang Roh Kudus ada seorang ibu yang mengajukan pertanyaan berikut, “Jika kita membaca Kisah Para Rasul, tampak bahwa para rasul itu sungguh mengalami Roh Kudus dan akrab sekali dengan-Nya. Bagaimana caranya supaya kita bisa mengalami dan akrab dengan Roh Kudus seperti itu?”

Memang, Kisah Para Rasul menampakkan keakraban para murid Yesus dengan Roh Kudus. Tampak bahwa mereka sungguh mengalami Roh Kudus sebagai pribadi yang hidup dan yang membimbing mereka. Misalnya:

·         Kis 8:26-40 mengisahkan bagaimana Roh Kudus membimbing Filipus untuk mendatangi seorang sida-sida Etiopia yang sedang dalam perjalanan: “Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’” (Kis 8:29). Sehingga, sida-sida itu akhirnya percaya kepada Kristus dan dibaptis.

·         Kis 15:28 menyiratkan bagaimana rasul-rasul dan penatua-penatua begitu akrab dan bersatu dengan Roh Kudus dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, sehingga mereka katakan, “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya [...]:”

 

Lalu, “Bagaimana caranya supaya kita bisa mengalami dan akrab dengan Roh Kudus seperti itu?” Yah, mungkin pertanyaan ini juga menggelitik hati kita. Maka, baiklah kita simak beberapa tips berikut:

·          Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Pertama-tama kita perlu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.[6] Ini juga berarti kita perlu bertobat dan meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan Yesus, yaitu dosa-dosa.

 

·          Berdoa meminta kepada Bapa untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya atas kita.

Misalnya, di tempat-tempat kami, dalam setiap Retret Awal yang kami adakan, ada acara Pencurahan Roh Kudus, di mana kita bersama-sama berdoa memohon Roh Kudus, setelah dalam hari-hari retret itu kita mempersiapkan diri (melalui pengarahan-pengarahan, doa-doa, juga Sakramen Tobat).

Berdasarkan pengalaman, banyak orang mengalami Allah dan kasih-Nya secara baru dan lebih mendalam setelah Pencurahan Roh Kudus[7] ini. Ada pasutri yang memberi kesaksian bahwa mereka sebetulnya sudah di ambang perceraian, namun atas desakan anak-anak mereka, mereka mengikuti retret itu. Mulanya (di awal retret) sikap mereka seperti “anjing dan kucing,” namun di akhir retret (setelah pencurahan Roh Kudus) mereka serasa berbulan madu kembali. Ada juga seorang pemuda yang kecanduan narkoba dan selama ini dia sudah berusaha meninggalkannya, namun selalu gagal. Tetapi, setelah mengalami pencurahan Roh Kudus, ia serasa mempunyai kekuatan dari dalam untuk meninggalkan itu semua. Begitu pula kesaksian seorang bapak yang kecanduan alkohol. Yang lain lagi: dimampukan untuk mengampuni “musuh”nya, memperoleh karunia-karunia Roh Kudus (misalnya karunia berbahasa roh, nubuat, penyembuhan, dll.), dan mengalami buah-buah Roh (damai, sukacita, dll.; lih. Gal 5:22-23) Dan, masih banyak sekali kesaksian lainnya.

Dari semua itu tampak nyata bahwa Roh Kudus sungguh-sungguh Roh Pembaru Hidup. Dia sungguh-sungguh akan membarui diri dan hidup kita, jika kita sungguh-sungguh meminta-Nya dan menyerahkan seluruh diri kita (tanpa syarat) kepada-Nya.

 

·          Sepanjang hari terbuka dan memohon bimbingan Roh Kudus.

Sepanjang hari pun kita perlu bersahabat dengan Roh Kudus, terbuka terhadap bimbingan-Nya. Misalnya, kita bisa panjatkan doa memohon bimbingan Roh Kudus sebelum memulai setiap pekerjaan atau aktivitas kita. Dan, setiap saat kita juga perlu berusaha untuk peka dan mengikuti dorongan-dorongan atau bimbingan-Nya.

Jika kita setia mengikuti bimbingan-Nya, maka Ia juga akan semakin membimbing kita setiap saat dan menjadikan kita anak-anak Allah yang sejati, seperti dikatakan oleh St. Paulus, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Rm 8:14).

 

Pentakosta: Sebuah Ketukan pada Pintu Hati Anda

Dalam arti tertentu Pentakosta mengandung suatu ketukan Roh Kudus pada pintu hati Anda, “Bolehkah Aku masuk dan memperbarui hidupmu?” Roh Kudus adalah pribadi yang manis, lembut, dan sopan, walaupun kuat, dahsyat, dan perkasa. Dia tidak mau memaksa dan mendobrak pintu hati Anda, tetapi menanti Anda mengundang-Nya dan memberi-Nya kebebasan sepenuhnya untuk mengubah Anda.

Akhir kata: “Jangan berlambat, undanglah Dia sekarang juga, serahkan seluruh diri Anda  kepada-Nya, mohonlah Dia memperbarui hidup Anda, maka ... Anda akan mengalami Pentakosta!”

 



[1] Bdk. Kis 2:3-4; 1Tes 5:19

[2] Bdk. 1Kor 12:13

[3] Bdk. Yoh 3:8

[4] Bdk. Mat 3:16

[5] Bdk. Artikel Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE yang berjudul ”Peranan Roh Kudus”.

[6] Tentunya, mereka yang belum menerima Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma sangat dianjurkan untuk menerimanya.

[7] Bdk. Artikel “Pencurahan Roh Kudus”, Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE, HDR edisi Mei-Juni 2008.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting