User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

Peristiwa Pentakosta dan Kehadiran Maria

Jikalau pada hari Pentakosta Maria menerima pencurahan Roh Kudus dengan anugerah dan buah-buah Roh yang diberikan kepadanya dan kepada para murid Yesus maka tidaklah sulit untuk percaya bahwa Maria baik sebelum maupun lebih-lebih setiap hari sesudah Pentakosta, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Roh Kudus yang diam dalam dirinya. Setiap orang Kristen sejati didiami oleh Roh Kudus, tetapi tidak setiap orang dikendalikan oleh Roh Kudus.

Roh Kuduslah yang mempersiapkan Maria untuk memperoleh karunia istimewa yang terakhir yaitu diangkat ke surga. Terangkatnya Sang Perawan ke surga merupakan salah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Sang Putra. Santo Yohanes dari Damyik pada pesta Maria Diangkat ke Surga, menulis sebagai berikut: “Karena itu, kami tidak akan menyebut keberangkatanmu yang suci kematian, tetapi berbaring untuk tidur atau bepergian ke luar negeri atau lebih baik lagi pulang ke rumah. Sebab, dengan meninggalkan perkara-perkara tubuh, engkau mulai memiliki perkara-perkara yang lebih baik.”

 

Penutup

Roh Kudus turun atas Maria tidak hanya pada waktu Maria mengandung Sabda Allah dalam rahimnya. Akan tetapi, umat Kristen sejak awal mula percaya bahwa Roh yang sama melindungi Maria sejak awal hidupnya di dunia. Maria merupakan model kita, seperti dialah kita harus menjadi. Hubungan Maria dengan Roh Kudus tidak terjadi melalui salah satu anugerah yang diterimanya, tetapi terletak dalam lapisan tertinggi kesadaran manusiawinya akan Allah yang berkuasa sepenuhnya atas hidupnya, akan kemiskinannya sendiri di hadapan kekudusan sebesar itu, akan kesatuannya yang tidak terungkapkan dalam kasih dengan Allah Tritunggal. Dalam kesatuannya itu Maria menyadari keunikannya dan memuji Allah yang sudah memiliki dia sebagai yang terberkati oleh Yahwe yang dengan berbelaskasih telah memperhatikan hamba-Nya yang hina dina.

Kita telah menyaksikan pencurahan Roh Kudus yang luar biasa dan pembebasan umat Allah melalui pembaruan hidup dalam Roh. Iman di dalam pembaruan hidup dalam Roh yang sangat akrab dengan Roh Kudus menemukan teladan dan pembimbing surgawi dalam diri Santa Perawan Maria. Karena dalam diri Santa Perawan Maria terlihat bahwa seluruh hidupnya yaitu dari awal hidupnya dalam kandungan hingga akhir hidupnya selalu ada dalam kuasa Roh Kudus. Seluruh tindakannya dijiwai oleh Roh Kudus. Maria adalah tokoh pembaruan hidup dalam Roh yang paling sempurna karena dalam kasih setia dan taat ia telah menyerahkan diri untuk mengabdi Sabda Allah. Itulah sebabnya maka Santa Perawan Maria menjadi model dan teladan hidup kita.

Santa perawan Maria secara sungguh istimewa telah bekerja sama dengan Roh Kudus dalam karya keselamatan, yaitu melalui ketaatannya, iman, pengharapan dan kasihnya yang selalu berkobar. “Karena ia menyetujui secara penuh dan utuh atas kehendak Bapa, karya penebusan Putra dan setiap dorongan Roh Kudus maka Perawan Maria adalah contoh iman dan cinta bagi Gereja” (LG 53).

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting